CONTOH SOSIAL ENTERPRANEURSHIP
Dr. Maria Montesori ( Itali ), yang
mengembangakan lembaga pendidikan untuk anak-anak dan John Mulr ( USA ) yang
membuat lembaga perlindungan konservasi kebun binatang serta membuat lembaga
bernama sierra club.
Di indonesia
sebenarnya contoh sukses social entrepreneurship sudah ada, contohnya Lemabag
Amil dan Zakat, seperti dompet dhuafa dan rumah zakat. Kedua lemabaga tersebut
dalah contoh lembaga yang awalnya merupakan inisiatif beberapa orang untuk
mengadakan donasi dan untuk mengurusi masalah zakat, infaq, dan shodaqoh. dan
ini berkembang sangat pesat sehingga berkembang menjadi rumah sakit bersalin
gratis, mobil jenazah keliling dan berobat gratis di berbagai pos kesehatan
yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Sehingga kemanfaatannya tentu
saja bukan hanya dampak untuk kemaslahatan umat, tetapi juga keuntungan secara
finansial.
Tidak di pungkiri
bahwa angka pengangguran di Indonesia masih terlihat tinggi. Walaupun masih ada
pro dan kontra dalam statistik angkanya, tapi tidak susah mencari pengangguran
dan angka PHK. Dan tak sulit menjumpai pengemis, gelandangan, dan preman-preman
di perempatan kota besar. Dan social enterpreneunship memmbantu meringankan
beban orang-orang yang kurang mampu. Tidak hanya mengandalkan lembaga
pemerintahan yang beratas namakan departemen kesejahteraan. Masyarakat secara
pribadi bisa bergerak sendiri. Dan menghasilkan efek ganda. Jika selama ini
lembaga-lembaga sosial tersebut hanya di pandang sebuah ajang aktualisasi diri
untuk saling membantu sesama, maka sebenarnya dengan membangun sendiri social
enterpreneunship juga akan mendatangkan profit secara finansial. Hal ini bisa
diterapkan sejak dini untuk memupuk rasa kemanusiaan dan pemahaman apa itu
social entrepreneurship.
Berbagai tantangan
yang dihadapi oleh social entrepreneurship antara lain adalah masalah
pendanaan, pendidikan untuk para pemimpin di masa mendatang yang menyadari
tentang pentingnya social entrepreneurship, dan kurangnya insentif yang di
berikan oleh pemerintah untuk meringankan beban lembaga-lembaga yang bergerak
di bidang sosial. Oleh karena itu social entrepreneurship harus didukung oleh
social investor agar inovasinya dapat diwujudkan. Dan harus disadari bahwa
social entrepreneurship bukanlah satu-satunya obat untuk mengatasi permasalahan
sosial yang dihadapi, karena dalam kenyataannya sangat di pengaruhi oleh
kerangka dan struktur perekonomian yang berlaku di suatu negara. Namun
sekiranya harus ada keberanian untuk mulai membentuk perubahan sehingga setiap
individu harus di upayakan untuk dapat menjadi pembuat perubahan
dilingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar