Selasa, 18 November 2014

Tugas 3

10 Enterpraner yang Berhasil Dalam Usahanya.

      Suatu usaha yang baik dan sukses akan menghasilkan sebuah keuntunganyang sangan besar dan tinggi, namun ada sebagian dari seorang enterpraner yang melakukanhal yang lebih dari sekedar mencari keuntungan. Para enterpraner menggunakan keahlia dan keterampilan serta usaha yang sangat besar untuk memperbaiki apa yang sedag mereka lakukan. Berikut adalah 10 orang enterpraner yang berpengaruh terhadap apa yang mereka lakukan:
1.   Bill Drayton.
Bill Drayton adalah contoh dari seorang enterpraner yang sangat hebat karena dia seseorang yang mempromosikan istilah “Social Enterpraner”sendiri kepada orang banyak. Dayton merupakan seorng pendiri dan pemimpin dari Asoka sebuah organisasi yang didirikan untuk menemukan dan membantu social interpraer yang terdapat di seluruh dunia. Dia juga menyebarkan dan memberikan keahliannya dalam maslh enterpraner kepada organisasi lain seperti Community Grees dan Youth Veture serta lain-lain.
2.   Muhammad Yunus
Muhammad Yunus adalah seorang enterpraner yang membahas megenai wirausaha sosial. Yunus telah mennulis beberapa buku mengenai kewirausahaan sosial, berbagai keahliannya di keuangan mikro dan kapitalisme sosial. Yunus juga seorang pendiri dari sebuah perusahaan Grameen Bank sebuah institusi mikro kepada mereka yang membutuhkan. Perusahaan tersebut didirikan  pada tahun 1983.
3.   Black Mycoskie

Black Mycoskie adalah seorang enterprner yang mendirikan TOMS. Mycoski mendirikan TOMS pada tahun 2006 setelah kunjungannya ke negara argentina dimana ia menemukan banyak anak kecil yang kakinya terluka akibat tidk memiliki sepatu. Untuk mengatasi hal ini ia mendirikan TOMS sebuah perusahaan yang bergerak dalam donasi sepasan sepatu. Sampai sekarang telah didonasikan lebih dari sejuta sepasang sepatu. Pada tahun 2011 TOMS mulai mendonasikan tidak hanya sepatu tetapi kaca mata tau biaya operasi untuk setiap kaca mata yang terjual.
4.   Scott Harrison.
Kekurangan akses untuk mendapatka air bersih adalah hal yang dihadapi banyak dari jutaan orang yang ada di dunia setiap harinya. Setelah kegiatan penjernihan air di negara Liberia, promoter Scott Harrison memutuskan untuk menyalurkan air bersih  bagi mereka yang membutuhkan sebagai misinya. Dia telah meyalurkan air minum bersih kepada lebih dari satu juta orang di 17 negara. Scott Harrison adalah salah satu conntoh seorang Social Enterpraer yang paling sukses.
5.   Jeffery Hollender.
Pada tahun 1988, Jeffery Hollender mendirikan perusahaan penghasil produk pembersih, Seventh Generation. Perusahaan ini berfokus pada produksi produk ramah lingkungan. Perusahaan ini juga mendonasikan 10% penghasilan sebelum pajak untuk pendanaan bisnis dan kegiatan nonprofit yang berfokus pada komunitas, lingkungan, dll.
6.   Xavier Helgenes, Chris Fuchs, and Jeff Kurtsman.
Corporation Better World Books adalah contoh kerja sama Social Entrepreneur yang sukses. Didirikan pada tahun 2002 oleh Xavier Helgesen, Chris Fuchs, dan Jeff Kurtzman. Misi Better World adalah untuk memaksimalkan nilai setiap buku dan mempromosikan gerakan ‘melek huruf’ ke seluruh dunia. Better World Books ini melakukan reuse dan recycle buku-buku melalui penjualan di website dan donasi ke sekolah-sekolah, dan sejauh ini sudah mengumpulkan USD 21 juta untuk pendanaan gerakan melek huruf. Perusahaan ini memberi contoh penggunaan model “triple bottom line” yang sukses, dimana selain memperoleh keuntungan, perusahaan juga dapat berperan signifikan bagi lingkungan dan sosial.
7.   Akhtar Hameed Khan
Salah satu pelopor keuangan mikro yang kini sedang berkembang adalah Akhtar Hameed Khan, Pengabdian dan keaktifannya dalam mengembangkan masyarakat desa di Pakistan menyebabkan dirinya mendapatkan Penghargaan Nobel. Dua proyek besar semasa hidupnya adalah Proyek Kerja Sama Comilla dan Orangi. Proyek Comilla bertujuan untuk membangun infrastruktur di pedesaan sekaligus membantu pertumbuhan bisnis melalui ide bisnis mikro. Meskipun proyek Comilla ini tidak begitu sukses, proyek Orangi justru sebaliknya. Dengan membantu masyarakat dalam hal sanitasi, kesehatan, dan rumah sekaligus menawarkan keuangan mikro, pendidikan, sertaperencanaan keluarga. Bahkan inisiatif program darinya masih diterapkan hingga sekarang.
8.   Ibrahim Abouleish.
Ibrahim Abouleish adalah pencetus ide penggunaan SEKEM. Ia mengembangkan penggunaan pertanian biodinamis ini tidak hanya untuk memperbaiki lingkungan tetapi juga untuk meningkatkan kehidupan petani di daerah sekitar. Abouleish juga berperan dalam mengembangakn metode bebas kimia dalam proses pembuatan kapas dan mengembangkan perusahaan mesir pertama yang bergerak di bidang farmasi.
9.   Willie Smits.
Ahli mikrobiologi, Willie Smits tidak pernah bercita-cita menjadi seorang Social Entrepreneur, tetapi ketika menemukan bayi orangutan yang terlantar pada tahun 1999 ketika sedang bekerja di Indonesia, ia pun mengubah haluan karirnya. Pekerjaan Smits dengan orangutan berkembang menjadi Yayasan Penyelamat Orangutan Kalimantan, yang tidak hanya menolong kera yang terlantar, tetapi juga membantu warga lokal mempelajari metode pertanian yang berkelanjutan dan keuntungan melakukan penghijauan kembali. Smits juga berpartisipasi dalam Yayasan Masarang, sebuah kerjasama kewirausahaan sosial yang menggunakan energi termal untuk mengubah gula aren menjadi gula dan etanol, yang praktis menyediakan lapangan kerja dan sumber tenaga bagi warga sekitar sekaligus juga menjaga hutan lokal. Sebagai penghargaan atas jerih payahnya, Smits dianugerahi gelar kekesatriaan dari Negara asalnya, Belanda dan juga penghargaan dari Ashoka, serta berbagai penghargaan bebasis konservasi lainnya.
10. Bunker Roy.
Aktivis sosial dan pengusaha India, Sanjit Roy telah membantu ribuan orang di Asia dan Afrika untuk mempelajari keterampilan teknis dan memperkenalkan tenaga surya kepada beberapa desa di sana. Roy mendirikan the Barefoot College, sebuah organisasi yang mengajarkan wanita buta huruf dari desa-desa terbelakang untuk menjadi dokter, insinyur, dan arsitek. Yang mengesankan adalah setiap kampus yang didirikannya menggunakan tenaga surya yang didesain dan dikembangkan sendiri oleh alumni mereka. Dalam mendirikan kampus tersebut, tujuan Roy bukanlah untuk meraih keuntungan bagi dirinya sendiri, tetapi untuk meningkatkan ekonomi dan taraf hidup wanita di negara asalnya, India (dan sebagian Afrika).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar