10 Enterpraner yang Berhasil Dalam Usahanya.
Suatu usaha yang baik dan sukses akan
menghasilkan sebuah keuntunganyang sangan besar dan tinggi, namun ada sebagian
dari seorang enterpraner yang melakukanhal yang lebih dari sekedar mencari
keuntungan. Para enterpraner menggunakan keahlia dan keterampilan serta usaha
yang sangat besar untuk memperbaiki apa yang sedag mereka lakukan. Berikut adalah
10 orang enterpraner yang berpengaruh terhadap apa yang mereka lakukan:
1.
Bill Drayton.
Bill Drayton adalah contoh dari seorang enterpraner yang sangat
hebat karena dia seseorang yang mempromosikan istilah “Social Enterpraner”sendiri
kepada orang banyak. Dayton merupakan seorng pendiri dan pemimpin dari Asoka
sebuah organisasi yang didirikan untuk menemukan dan membantu social interpraer
yang terdapat di seluruh dunia. Dia juga menyebarkan dan memberikan keahliannya
dalam maslh enterpraner kepada organisasi lain seperti Community Grees dan
Youth Veture serta lain-lain.
2.
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus adalah
seorang enterpraner yang membahas megenai wirausaha sosial. Yunus telah
mennulis beberapa buku mengenai kewirausahaan sosial, berbagai keahliannya di
keuangan mikro dan kapitalisme sosial. Yunus juga seorang pendiri dari sebuah
perusahaan Grameen Bank sebuah institusi mikro kepada mereka yang membutuhkan. Perusahaan
tersebut didirikan pada tahun 1983.
3.
Black Mycoskie
Black Mycoskie adalah
seorang enterprner yang mendirikan TOMS. Mycoski mendirikan TOMS pada tahun
2006 setelah kunjungannya ke negara argentina dimana ia menemukan banyak anak
kecil yang kakinya terluka akibat tidk memiliki sepatu. Untuk mengatasi hal ini
ia mendirikan TOMS sebuah perusahaan yang bergerak dalam donasi sepasan sepatu.
Sampai sekarang telah didonasikan lebih dari sejuta sepasang sepatu. Pada tahun
2011 TOMS mulai mendonasikan tidak hanya sepatu tetapi kaca mata tau biaya
operasi untuk setiap kaca mata yang terjual.
4.
Scott Harrison.
Kekurangan akses untuk
mendapatka air bersih adalah hal yang dihadapi banyak dari jutaan orang yang
ada di dunia setiap harinya. Setelah kegiatan penjernihan air di negara
Liberia, promoter Scott Harrison memutuskan untuk menyalurkan air bersih bagi mereka yang membutuhkan sebagai misinya.
Dia telah meyalurkan air minum bersih kepada lebih dari satu juta orang di 17
negara. Scott Harrison adalah salah satu conntoh seorang Social Enterpraer yang
paling sukses.
5.
Jeffery Hollender.
Pada tahun 1988, Jeffery Hollender mendirikan
perusahaan penghasil produk pembersih, Seventh Generation. Perusahaan ini
berfokus pada produksi produk ramah lingkungan. Perusahaan ini juga
mendonasikan 10% penghasilan sebelum pajak untuk pendanaan bisnis dan kegiatan
nonprofit yang berfokus pada komunitas, lingkungan, dll.
6. Xavier Helgenes, Chris Fuchs, and Jeff Kurtsman.
Corporation Better World Books adalah contoh kerja sama
Social Entrepreneur yang sukses. Didirikan pada tahun 2002 oleh Xavier
Helgesen, Chris Fuchs, dan Jeff Kurtzman. Misi Better World adalah untuk
memaksimalkan nilai setiap buku dan mempromosikan gerakan ‘melek huruf’ ke
seluruh dunia. Better World Books ini melakukan reuse dan recycle buku-buku
melalui penjualan di website dan donasi ke sekolah-sekolah, dan sejauh ini
sudah mengumpulkan USD 21 juta untuk pendanaan gerakan melek huruf. Perusahaan
ini memberi contoh penggunaan model “triple bottom line” yang sukses, dimana
selain memperoleh keuntungan, perusahaan juga dapat berperan signifikan bagi
lingkungan dan sosial.
7.
Akhtar Hameed Khan
Salah satu
pelopor keuangan mikro yang kini sedang berkembang adalah Akhtar Hameed Khan,
Pengabdian dan keaktifannya dalam mengembangkan masyarakat desa di Pakistan
menyebabkan dirinya mendapatkan Penghargaan Nobel. Dua proyek besar semasa
hidupnya adalah Proyek Kerja Sama Comilla dan Orangi. Proyek Comilla bertujuan
untuk membangun infrastruktur di pedesaan sekaligus membantu pertumbuhan bisnis
melalui ide bisnis mikro. Meskipun proyek Comilla ini tidak begitu sukses,
proyek Orangi justru sebaliknya. Dengan membantu masyarakat dalam hal sanitasi,
kesehatan, dan rumah sekaligus menawarkan keuangan mikro, pendidikan, sertaperencanaan
keluarga. Bahkan inisiatif program darinya masih diterapkan hingga sekarang.
8.
Ibrahim Abouleish.
Ibrahim
Abouleish adalah pencetus ide penggunaan SEKEM. Ia mengembangkan penggunaan
pertanian biodinamis ini tidak hanya untuk memperbaiki lingkungan tetapi juga
untuk meningkatkan kehidupan petani di daerah sekitar. Abouleish juga berperan
dalam mengembangakn metode bebas kimia dalam proses pembuatan kapas dan
mengembangkan perusahaan mesir pertama yang bergerak di bidang farmasi.
9.
Willie Smits.
Ahli
mikrobiologi, Willie Smits tidak pernah bercita-cita menjadi seorang Social
Entrepreneur, tetapi ketika menemukan bayi orangutan yang terlantar pada tahun
1999 ketika sedang bekerja di Indonesia, ia pun mengubah haluan karirnya.
Pekerjaan Smits dengan orangutan berkembang menjadi Yayasan Penyelamat
Orangutan Kalimantan, yang tidak hanya menolong kera yang terlantar, tetapi
juga membantu warga lokal mempelajari metode pertanian yang berkelanjutan dan
keuntungan melakukan penghijauan kembali. Smits juga berpartisipasi dalam
Yayasan Masarang, sebuah kerjasama kewirausahaan sosial yang menggunakan energi
termal untuk mengubah gula aren menjadi gula dan etanol, yang praktis
menyediakan lapangan kerja dan sumber tenaga bagi warga sekitar sekaligus juga
menjaga hutan lokal. Sebagai penghargaan atas jerih payahnya, Smits dianugerahi
gelar kekesatriaan dari Negara asalnya, Belanda dan juga penghargaan dari
Ashoka, serta berbagai penghargaan bebasis konservasi lainnya.
10.
Bunker Roy.
Aktivis sosial dan
pengusaha India, Sanjit Roy telah membantu ribuan orang di Asia dan Afrika
untuk mempelajari keterampilan teknis dan memperkenalkan tenaga surya kepada
beberapa desa di sana. Roy mendirikan the Barefoot College, sebuah organisasi
yang mengajarkan wanita buta huruf dari desa-desa terbelakang untuk menjadi
dokter, insinyur, dan arsitek. Yang mengesankan adalah setiap kampus yang
didirikannya menggunakan tenaga surya yang didesain dan dikembangkan sendiri
oleh alumni mereka. Dalam mendirikan kampus tersebut, tujuan Roy bukanlah untuk
meraih keuntungan bagi dirinya sendiri, tetapi untuk meningkatkan ekonomi dan
taraf hidup wanita di negara asalnya, India (dan sebagian Afrika).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar